1. Enterprise Systems
atau Sistem Enterprise adalah aplikasi perangkat lunak skala besar yang
mendukung atau memfasilitasi proses-proses bisnis, aliran informasi, laporan,
dan analisis data dalam suatu perusahaan/organisasi yang besar. Sistem enterprise adalah platform teknologi yang
menyatukan semua informasi dari berbagai divisi dalam suatu
perusahaan/organisasi menjadi satu informasi secara logikal, sehingga
perusahaan/organisasi bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Dibutuhkan juga penyatuan database dari semua divisi agar pengaksesan informasi
bisa diakses oleh semua level di perusahaan/organisasi tersebut.
Kualitas informasi Sistem Enterprise:
·
Fleksibel
·
Menghasilkan
informasi yang benar
·
Meghasilkan
informasi berkala
·
Meghasilkan
informasi relevant
·
Menghasilkan
informasi yang komplet
·
Menghasilkan
informasi yang valid
User Interfaces Sistem Enterprise:
·
Mempunyai GUI yang
bagus
·
User
Interfacenya harus user friendly
·
Memungkinkan
acces yang aman ke informasi
·
Dapat diakses
dari banyak tempat
·
Menyediakan cara
pengaksesan informasi yang cepat dan mudah
Keuntungan penerapan Sistem Enterprise:
:
·
Memfasilitasi
pencapaian tujuan organisasi
·
Memfasilitasi
akses ke seluruh informasi
·
Meningkatkan
kualitas dari pengambilan keputusan
·
Menyediakan
keuntungan kompetitif
·
Mempercepat
waktu pencarian informasi
·
Meningkatkan
kemampuan komunikasi.
·
Meningkatkan
kualitas komunikasi
·
Memungkinkan
perencanaan
·
Memenuhi
kebutuhan eksekutif
·
Memungkinkan
pencarian penyebab masalah
Contoh Penerapan Sistem Enterprise:
Peranan Enterprise system
ketika organisasi membutuhkan laporan dari organisasi cabang di daerah tertentu
yang sesuai dengan keinginan perusahaan, maka untuk mendapatkan laporan
tersebut dengan adanya enterpris system, system pelaporan akan lebih mudah dan
efektif untuk dapat menyajikan laporan tersebut karena proses dalam penyajian
laporan tersebut relatif cepat dibandngkan dengan proses penyajian yang
dilakuan secara manual.
2. Suply Chain Management (SCM) Systems atau Sistem Manajemen Rantai Suplai adalah
manajemen jaringan bisnis yang secara keseluruhan meliputi perencanaan dan
manajemen semua aktivitas dalam penyimpanan bahan baku, barang yang sedang
diproses, dan brang yang sudah siap untuk dikonsumsi. Tujuan yang hendak
dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang
dihasilkan secara keseluruhan dalam penyediaan produk dan paket yang dibutuhkan
oleh konsumen akhir dalam rantai suplai.
Supply
Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran
produk dari supplier, distributor/reseller, manufaktur, retailer, logistic,
hingga pada konsumen akhir. Fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi
proses untuk kepuasan pelanggan. Semua supply chain pada hakekatnya
memperebutkan pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Semua pihak yang
berada dalam satu rantai supply chain harus bekerja sama satu dengan
lainnya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan dengan harga murah,
berkualitas, dan tepat pengirimannya.
Fungsi
SCM, yaitu:
1.
SCM secara fisik
mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai
akhir. Fungsi pertama ini berkaitan dengan ongkos-ongkos fisik, yaitu ongkos
material, ongkos penyimpanan, ongkos produksi, ongkostransportasi dan
sebagainya.
2.
SCM sebagai
mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang di suplai oleh SCM mencerminkan
aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut. Fungsi kedua ini berkaitan
dengan biaya-biaya survey pasar, perancangan produk, serta biaya-biaya akibat
tidak terpenuhinya aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan oleh sebuah
SCM. Ongkos-ongkos ini bisa berupa ongkos mark down, yakni penurunan harga
produk yang tidak laku dijual dengan harga normal, atau ongkos kekurangan
supply yang dinamakan dengan stockout cost.
Contoh Suply Chain Management:
Supply Chain untuk pembuatan sereal jagung
(jenis makanan untuk sarapan) adalah sebagai berikut:
·
Petani jagung.
Proses dimulai dari pemilihan bibit jagung, penebaran, penanaman, pemeliharaan,
dan pemanenan jagung, dan diakhiri dengan penjualan hasil panen ke pabrik
pembuatan sereal.
·
Pabrik dalam
pembuatan sereal jagung. Proses dimulai dari pembersihan biji jagung yang
diterima dari petani, pemanggangan menjadi sereal, pengepakan (packaging),
penyimpanan di gudang untuk distribusi ke supermarket/ toko (retail), pengiriman
(transportasi) ke supermarket/ toko.
·
Proses penjualan
dimulai dari penyimpanan di rak-rak di supermarket, penjualan ke pembeli
(customer) dan akhirnya di konsumsi oleh pembeli. Produk yang tidak terjual
akhirnya akan dimusnahkan pada saat produk telah mencapai masa kadaluarsa.
Dengan kata lain, Supply Chain, adalah kegiatan
yang dimulai dari sumber pembuat bahan baku (supplier) sampai ke pengguna
terakhir (customer).
3.
Costumer Relationship Management (RCM) Systems atau adalah seuah pendekatan untuk mengatur sebuah
interaksi perusahaan dengan costumer/pelanggan yang sekarang maupun dimasa
mendatang. Pendekatan RCM ini mencoba untuk menganalisis data tentang sejarah
pelanggan dengan perusahaan, tujuannya untuk meningkatkan hubungan bisnis yang
lebih baik dengan pelanggan, khususnya dengan fokus pada menahan pelanggan, dan
juga sebagai pertumbuhan penjualan.
CRM sudah dilengkapi dengan analisis pelanggan,
vendor, partner, proses informasi internal dan penyimpanan. Sedangkan
fungsi-fungsi lain yang mendukung CRM adalah sales, marketing, training,
pengembangan profesional, manajemen performa, human resource development, dan
kompensasi.
Contoh CRC:
Sebuah Bank ingin mencari nasabah yang aman untuk
diberikan kartu kredit, maka dibutuhkanlah CRM ini untuk mencari informasi
histori nasabah tersebut.
Soal dan Jawaban
1.
Bagaimana sistem
enterprise membantu bisnis mencapai keunggulan operasional?
2.
Bagaimana supply
chain management systems mengkoordinir perencanaan, produksi, dan logistik
dengan suppliers?
3.
Bagaimana
costumer relation management systems membantu perusahaan mencapai pelanggan
yang dekat?
Jawaban:
1.
Dengan
menggumpulkan data dari berbagai divisi pada perusahaan lalu disimpan pada satu
database yang terpusat dan menggunakan perangkat lunak yang terintegrasi untuk
digunakan pada semua aktivitas internal perusahaan, sehingga
perusahaan/organisasi bisa mendapatkan informasi yang baru dimasukkan oleh
suatu proses dengan mudah karena selalu tersedia untuk proses yang lain.
Dengan
adanya sistem enterprise dapat menaikan efisiensi opersional, menyediakan
informasi yang luas bagi perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan,
memungkinkan response cepat kepada permintaan pelanggan untuk informasi atau
produk, peralatan analitis untuk evaluasi seluruh hasil organisasi.
2.
Dengan
menggunakan push-based model dan pull-based model.
·
Pada push-based
model pembuatan barang berdasarkan perkiraan dari supplier, lalu manufaktur akan memproduksi
barang berdasarkan data perkiraan dari supplier, selanjutnya distributor akan
mendistribusikan barang-barang tersebut pada pedagang/penjual yang nantinya
barang-barang tersebut akan di beli oleh konsumen.
·
Pada pull-based
model pembuatan barang berdasarkan pemesanan kostumer pada pedagang, pedagang
akan secara otomatis mengisi/melengkapi lagi stok, distributor akan secara
otomatis mengisi/melengkapi lagi stok, manufaktur akan memproduksi berdasarkan
pesanan, supplier akan menyediakan barang berdasarkan permintaan.
3.
Dengan cara:
·
Melacak dan
menyatukan semua data costumer dari organisasi
·
Menggabungkan
dan menganalisis data costumer
·
Membagikan
informasi costumer pada berbagai sistem dan kedekatan costumer pada berbagai
enterprise
·
Menyediakan
tampilan enterprise sendiri dari costumer.
Casino Games - JtmHub
BalasHapusThe best casino games, casino bonus and 동해 출장안마 promotions. This is why all the casino games in the world 전라북도 출장마사지 are created with 세종특별자치 출장샵 the 나주 출장샵 same purpose. · 제주도 출장샵 Enjoy online slots